Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

SELESAIKAN PROGRAM SARJANA DALAM WAKTU SEPAROHNYA

ACCELERATED LEARNING - Belajar di universitas tidak sekadar meraih gelar. Namun. jika kita sekali lagi, menggunakan teknologi yang ada dengan tepat dan menggunakan waktu yang tersedia secara etektit, para mahasiswa dapat memperoleh gelar sarjana dalam tiga tahun. Efisiensi ini sangat penting karena masyarakat memerlukan lebih banyak mahasiswa yang mengenyam keuntungan dari pendidikan universitas karena semakin banyak orang yang mengikuti program pendidikan universitas dan perguruan tinggi.
SELESAIKAN PROGRAM SARJANA DALAM WAKTU SEPAROHNYA
STT
Sebagai contoh di Inggris, masalahnya adalah bahwa sementara pemerintah Inggris, mencanangkan keinginannya agar 60 sampai 70% siswa sekolah anjutan atas masuk ke universitas, mereka sendiri tidak menyediakan dana cukup untuk itu.

Selesaikan Program Sarjana Dalam Waktu Separohnya

Di Indonesia, mengurangi masa belajar program sarjana menjadi tiga tahun, misalnya, memungkinkan pemerintah memperluas kesempatan belajar kepada lebih banyak orang dengan lebih sedikit krisis anggaran. Di Amerika Serikat, jika sekolah-sekolah dapat diyakinkan untuk mengadopsi pendekatan ini, masa belajar program sarjana muda (bachelor) yang semula tiga tahun menjadi dua tahun mungkin lebih sedikit tekanan terhadap

Para mahasiswa dan keuangan orang tua. Selain itu, jalan raya besar intormasi dapat menjadi "Universitas Jaringan", dengan para mahasiswa yang mengambil kursus-kursus bermodul yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka Di Inggris, diperlukan biaya 20.000 poundsterling (30.000 dolar AS) setahun untuk mendidik seorang mahasiswa bachelor Oxford. Biaya sebesar 2.000 poundsterling (3.000 dolar AS) setahun bagi mahasiswa Universitas Terbuka yang belajar di rumah dengan menggunakan mata kuliah yang sudah terekam pada video. Kita butuh kualitas seperti (seorang lulusan) Universitas Oxford, namun kita juga perlu efisiensi ekonomi yang tinggi seperti Universitas Terbuka.

Di Amerika, secara tradisional, pendidikan tinggi umum belum sepenuhnya bebas biaya tetapi kecil. Pemahaman umumnya adalah bahwa beban biaya bagi seorang mahasiswa kira-kira hanya 10 persen dari yang sebenarnya. Meskipun demikian, dalam dekade terakhir, biaya pendidikan tinggi terus meningkat secara tetap. Antara 1991 sampai 1994 biaya rata-rata pendidikan universitas negara-bagian naik paling tidak 10% per tahun. Sejak 1980 biaya di kebanyakan negara bagian menjadi 3 atau 4 kali lipat. Sehingga, saat ini, sembilan juta mahasiswa di pendidikan tinggi umum (negeri) membayar rata-rata $9.285 setahun-jauh dari angka nominalnya. Biaya di universitas-universitas negara bagian "berbendera yang bergengsi merangkak mendekati biaya di universitas swasta. Universitas

California di Berkeley, misalnya, belakangan ini membutuhkanbiaya mendekati $14.000 setahun dan Universitas Virginia lebih dari $10.500 setahun. Di puncaknya, ketika biaya pendaftaran dan SPP meningkat demikian pula biaya untuk mendapatkan kredit-mahasiswa untuk menutupinya. Sementara program kredit-mahasiswa utama yang diciptakan pada 1965 bebas bunga selama mahasiswa kuliah di kolese (perguruan tinggi), kredit-siswa sekolah lanjutan justru mengenakan bunga bahkan selama tahun-tahun sekolah.

Penulis Nicholas Lemann berkata, " Sekalipun suatu pendidikan universitas-negara bagian sangat menguntungkan dalam jangka lama, yang memungkinkannya secara praktis berubah dari gratis menjadi mahal mengubah tawar-menawar antara warga negara dan pemerintah negara bagian. Bagi kebanyakan orang Amerika, pendidikan umum (negeri) adalah layanan pemerintah yang paling penting-penting secara ekonomis dan penting secara sosial karena ia mengikat kita bersama-sama sebagai satu masyarakat, dan penting pula secara fisik karena menggambarkan peluang dan kesempatan, inti nilai orang Amerika.
"Ia memberikan suatu perasaan yang khas terhadap negara ini jika, tidak seperti bagian dunia lainnya, kita menawarkan pendidikan setiap jenjang dalam cara yang terbuka dan tidak terbatas bagi setiap orang yang memenuhi syarat. Komitmen nasional yang unik dan berharga ini kini berkurang." Dalam suatu tahun pemilihan, Clinton mengusulkan suatu kredit pajak sebesar 7,9 miliar dolar untuk biaya pendidikan di perguruan tinggi.

ACCELERATED LEARNING

Proyek itu disebut "Beasiswa Hope", yang didasarkan pada program sukses yang berhasil meningkatkan mahasiswa baru di Georgia 3 kali lipat. Program itu dibiayai dengan pemasukan dari pajak lotere negara bagian. Insentif tersebut dirancang untuk memberikan kesempatan bagi jutaan orang Amerika kelas menengah dan kelas pekerja, yang tidak mampu membayar, untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Prakarsa tersebut menyarankan bantuan kredit sebesar 1.500 dolar setahun selama dua tahun. Tak ada hal yang dituntut dari mahasiswa baru, namun untuk memperoleh bantuan kredit pada tahun kedua, mahasiswa yang bersangkutan harus memperoleh setidaknya nilai rata-rata B pada tahun pertama.

Dalam pidato pembukaannya di Universitas Princeton, Clinton mengatakan, "Hari ini, lebih dari sebelumnya dalan sejarah Amerika Serikat, pendidikan menjadi garis pemisah antara mereka yang berprospek dan mereka yang tidak akan bertahan dalam perekonomian yang baru, Lebih lanjut dia mengatakan, "jelas sekali bahwa karena biaya dan faktor-faktor lainnya, tidak semua orang Amerika mempunyai akses terhadap pendidikan tinggi." Dan, dengan mengingatkan kembali pada keputusan pasca-PD II untuk menjadikan pendidikan 12 tahun sebagai norma, dia berulang kali menyerukan untuk "tidak ada salahnya menjadikan tahun ketiga belas dan keempat belas pendidikan sebagai universal bagi orang Amerika sebagaimana halnya 112 tahun pertama sekarang ini."

Kata Kunci : Program Sarjana Separoh Waktu, Accelerated Learning