Perawatan Berkala Sistem Kelistrikan : Baterai, Sekring, lampu dan kabel, Alternator
Daftar Isi
Apakah perlu melakuan perawatan berkala sistem kelistrikan? Iya, sangat perlu karena hal ini tidak hanya dilakukan pada mesin serta sistem sasis dan pemindah tenaga saja, perawatan berkala juga perlu dilakukan pada sistem kelistrikan kendaraan.
Perawatan Berkala pada Sistem Kelistrikan (Baterai, Sekring, lampu dan kabel, Alternator) Materi PKKR XI
Pada umumnya, sistem kelistrikan seringkali disepelekan dalam hal perawatannya. Padahal, sistem kelistrikan juga merupakan bagian yang penting pada kendaraan dan sering digunakan.
Untuk itu, perawatan berkala perlu dilakukan agar komponen sistem kelistrikan tidak cepat mengalami kerusakan. Berikut ini merupakan contoh perawatan berkala pada sistem kelistrikan.
1. Perawatan Berkala pada Baterai atau Aki Mobil bagian Sistem Kelistrikan
Aki merupakan sumber energi listrik atau komponen yang mensuplai energi listrik ke komponen-komponen kelistrikan lainnya. Aki memerlukan perawatan berkala berupa pemeriksaan secara visual kondisi aki dari karat, kotoran, maupun minyak, pemeriksaan berat jenis aki, pemeriksaan ketinggian cairan elektrolit aki, dan pengukuran tegangan aki.
![]() |
Gambar 1.13 Pengukuran tegangan baterai |
Apabila kendaraan sering diparkirkan di tempat yang panas akan berakibat cairan yang terdapat pada aki menguap. Selain itu, jarang menggunakan atau memanaskan mesin mobil juga dapat menyebabkan aki cepat rusak.
Aki juga perlu diperiksa tegangannya dengan menggunakan multimeter untuk mengetahui perlu tidaknya pengisian ulang pada aki. Pemeriksaan tegangan dilakukan dengan menggunakan multimeter. Tegangan aki standar yang digunakan påda kendaraan adalah 12 V, namun ada juga yang
![]() |
Gambar 1.14 Hasil pengukuran berat jenis elektrolit baterai |
menggunakan aki dengan tegangan 24 V. Pemeriksaan aki selanjutnya adalah pengukuran berat jenis aki yang dilakukan dengan menggunakan hidrometer. Berat jenis elektrolit baterai standar adalah 1,26.
Hasil pengukuran dan tindakan yang perlu dilakukan dapat kamu lihat pada Gambar 1.13. Pemeriksaan berat jenis juga dapat dilakukan dengan melihat warna pada hidrometer. Apabila ketinggian air elektrolit aki pada batas hijau maka aki tidak perlu pengisian ulang. Apabila ketinggiannya pada warna putih atau merah maka perlu dilakukan pengisian ulang pada aki. Air elektrolit aki yang kurang dari batas maksimalnya, perlu ditambahkan air aki lagi.
2. Perawatan Berkala Sekring
Sekring berfungsi untuk mencegah kerusakan pada kabel-kabel, socket-socket, dan jaringan kelistrikan lainnya akibat kelebihan arus yang mengalir pada rangkaian yang disebabkan oleh hubungan singkat dan kelebihan beban.
Sekring memutuskan arus listrik jika terjadi korsleting. Letak sekring pada mobil berbeda-beda, ada sekring yang terletak di dash board maupun kap mobil depan. Pemeriksaan sekring dilakukan secara visual untuk mengetahui filament pada sekring putus atau tidak.
Apabila ada filament sekring yang putus atau terbakar, maka sekring perlu diganti dengan yang baru. Pemeriksaan lainnya adalah pengukuran hubungan pada podo 01 Februari 2018 pukul 08.30 WIB sekring dengan menggunakan multimeter pada selektor ohm.
![]() |
Gambar 1.15 Pemeriksaan sekring dengan tes lamp
|
Apabila jarum bergerak maka sekring masih dapat digunakan. Selain itu, pemeriksaan sekring dapat dilakukan dengan menggunakan test lamp. Apabila lampu pada test lamp menyala, maka sekring masih berfungsi dengan baik. Sekring perlu diganti secara berkala dan biasakan membawa cadangan sekring saat mengendarai kendaraan.
3. Perawatan Berkala Lampu dan Kabel
Kabel merupakan komponen pada sistem kelistrikan yang menghubungkan antara satu komponen dengan komponen lainnya. Pemeriksaan kabel dilakukan secara urut dari sumber arus atau baterai sampai ke beban kelistrikan dalam rangkaian kelistrikan. Pemeriksaan kabel dapat dilakukan dengan memeriksa ada tidaknya kabel yang terlepas, atau mungkin bergeser, terlilit atau rusak.
Apabila ada kabel yang putus, maka kabel tersebut harus diganti dengan yang baru untuk menghindariterjadinya konsleting pada rangkaian kelistrikan. Namun, bila benar-benar terpaksa untuk menyambungnya, maka pastikan kabel tersambung dengan baik dan benar. Kabel dapat disambung dengan menggunakan solder agar sambungannya kuat dan tutup sambungan dengan isolasi yang kuat.
![]() |
Gambar 1.16 Pemeriksaan hubungan pada kabel dengan menggunakan multimeter digital |
Pengecekan kabel juga dilakukan apabila lampu tidak menyala pada hal flament lampu tidak putus. Pemeriksaan kabel pada kondisi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan multimeter atau test lamp. Pemeriksaan ini dinamakan pemeriksaan hubungan pada kabel (continuity test).
Cara mengukur lampu dan kabel dengan multimeter yaitu dengan memasangkan kabel tes pada kedua ujung kabel dan melihat hasilnya. Pada multimeter, kabel yang masih baik akan membuat jarum penunjuk bergerak atau terdengar suara pada multimeter digital seperti pada Gambar 1.15. Sedangkan, pengukuran dengan tes lamp hampir sama seperti pengukuran dengan multimeter.
Test lamp akan menyala apabila hasil pengukurannya menunjukkan kabel masih berfungsi dengan baik, Pemeriksaan kabel memang memerlukan ketelitian dan kesabaran sehingga kamu harus berhati-hati saat menentukan kondisi kabel.
Selain kabel, perawatan berkala juga perlu dilakukan pada lampu kendaraan. Pemeriksaan lampu dapat dilakukan secara visual yaitu dengan melihat nyala lampu pada kendaraan. Apabila nyalanya sudah tidak terang dan keadaannya mulai menghitam, kemungkinan terjadi masalah pada bagian relay. Untuk itu, periksa kondisi relay apakah masih bagus atau perlu dilakukan pergantian.
Bola lampu yang sering digunakan pada kendaraan adalah bola lampu quart halogen (H4). Bola lampu quartz halogen (H4) saat digunakan lebih panas dibandingkan dengan bola lampu biasa. Umur lampu ini akan lebih pendek apabila ada oli atau gemuk yang menempel pada permukaannya.
Sehingga, pada saat merawat sistem kelistrikan, pastikan tidak ada oli atau gemuk pada lampu. Selain itu, garam dalam keringat manusia dapat mengotori kacanya (quartz). Penggantian lampu halogen dilakukan dengan memegang bagian flage untuk mencegah jari-jari menyentuh kaca (quartz).
4. Perawatan Berkala Alternator
Alternator merupakan komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk mengubah putaran mesin menjadi arus listrik. Sehingga, alternator merupakan alat konversi energi yang mengubah energi putaran mesin menjadi energi listrik untuk mengisi ulang baterai atau aki. Pemeriksaan berkala pada alternator dapat dilihat di bagian panel dashboard.
Jika lampu indikator alternator menyala, maka terjadi masalah pada alternator. Pemeriksaan kerusakan alternator dilakukan dengan menggunakan multimeter untuk mengukur tegangannya (pada selektor volt). Pemeriksaan alternator dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
![]() |
Gambar 1.17 Pemeriksaan kerja alternator |
- Posisikan Multimeter dalam mode DC Volt dan hidupkan mesin mobil.
- Periksa tegangan/voltase baterai dengan cara menempelkan kabel pengetesan merah di kutub positif baterai (+) dan kabel pengetesan hitam di kutub negatif baterai (-).
- Baca hasil pengukurannya. Hasil pengukuran pada kondisi normal menunjukkan angka 13.5-14.5 Volt DC dan saat mesin hidup hasil pengukurannya adalah 12.5 V ke bawah.
- Untuk mengkonfirmasi sistem pengisian bekerja dengan baik atau tidak, nyalakan setiap aksesoris di dalam kendaraan, nyalakan A/C atau heater yang tinggi, hidupkan whiper kaca depan, nyalakan lampu depan, dan lain-lain.
- Baca hasil pengukurannya. Multimeter akan menunjukkan 13,5 14,5 Volt DC. Itu berarti Alternator dalam kondisi bagus dan normal. Multimeter akan menunjukkan 12,5 Volt DC dan tegangan ini akan menurun jika anda menyalakan lebih banyak lagi aksesoris mobil.
Kegiatan 1.3
- A. Judul Kegiatan : Melaksanakan Pemeliharaan Berkala pada Sistem Kelistrikan
- Jenis Kegiatan : Kerja Kelompok
- Tempat Kegiatan : Bengkel otomotif di sekolah
- Alat dan Bahan : Buku materi, mobil, tool box, multimeter, test lamp, sekring, kabel, manual book, new step, stand rangkaian kelistrikan, dan alat tulis.
- Tujuan Kegiatan :
- 1) Peserta didik dapat menjelaskan langkah pemeliharaan berkala pada sistem kelistrikan dengan benar. (KD 3)
- 2) Peserta didik dapat mempraktikkan langkah pemeliharaan berkala pada sistem kelistrikan dengan tepat. (KD 4)
- Langkah Kegiatan:
- Buatlah kelompok dengan teman sekelasmu, setiap kelompok terdiri dari 4 orang!
- Ketua kelompok: .......................
- Nama anggota, :1....................
- Nama anggota, :2....................
- Kunjungi bengkel sekolahmu bersama-sama dengan guru dan teman satu kelasmu!
- Pinjam salah satu mobil praktik dan alat-alat yang dibutuhkan untuk melakukan pemeliharaan pada sistem kelistrikan!
- Jenis & tipe mobil yang digunakan: ........................................
- Amatilah kondisi komponen-komponen kelistrikan pada mobil tersebut, seperti: baterai, kotak sekring, kabel kelistrikan, relay, lampu, alternator, dan lain-lain!
- Praktikkanlah langkah pemeliharaan berkala pada sistem kelistrikan, meliputi:
- Pemeriksaan baterai, meliputi: pemeriksaanvisual, pemeriksaan tegangan baterai, pengukuran berat jenis elektrolit baterai, dan pemeriksaan ketinggian air elektrolit baterai.
- Pemeriksaan sekring, meliputi: pemeriksaan visual dan pemeriksaan hubungan pada sekring.
- Pemeriksaan kabel, meliputi: pemeriksaan visual dan pemeriksaan hubungan pada kabel.
- Pemeriksaan relay, meliputi: pemeriksaan visual dan pemeriksaan hubungan pada relay.
- Pemeriksaan lampu, meliputi: pemeriksaan visual dan pemeriksaan hubungan pada larnpu.
- Pemeriksaan alternator, meliputi: pemeriksaan visual dan pemeriksaan tegangan pada alternator.
- Praktikkanlah dengan bimbingan gurumu dan catatlah hasil praktiknya!
- Jenis Pemeriksaan Komponen - Data Spesifikasi - Data Hasil Praktik - Kesimpulan
- Laporan Kegiatan:
- .............................................................................................................
- .............................................................................................................
- .............................................................................................................
- .............................................................................................................
![]() |
Gambar 1.18 Pemeriksaan sekring |
Permasalahan dan Penyelesaian
Permasalahan 1.5
Aki merupakan sumber energi listrik atau komponen yang mensuplai energi listrik ke komponen-komponen kelistrikan lainnya. Bagaimana cara perawatan berkala pada aki kendaraan?
Penyelesaian
Aki memerlukan perawatan berkala berupa pemeriksaan secara visual kondisi aki dari karat, kotoran, maupun minyak, pemeriksaan berat jenis aki, pemeriksaan ketinggian cairan elektrolit aki, dan pengukuran tegangan aki. Pemeriksaan tegangan dilakukan dengan menggunakan multimeter. Tegangan aki standar yang digunakan pada kendaraan adalah 12 V, namun ada juga yang menggunakan aki dengan tegangan 24V. Pemeriksaan aki selanjutnya adalah pengukuran berat jenis aki yang dilakukan dengan menggunakan hidrometer. Berat jenis elektrolit baterai standar adalah 1,26. Pemeriksaan berat jenis juga dapat dilakukan dengan melihat warna pada hidrometer Buatlah contoh permasalahan yang sejenis:. ...............................................
Penyelesaiannya: ...................................
Permasalahan 1.6
Sekring berfungsi untuk mencegah kerusakan pada kabel-kabel, socket-socket, dan jaringan kelistrikan lainnya akibat kelebihan arus yang mengalir pada rangkaian yang disebabkan oleh hubungan singkat dan kelebihan beban. Bagaimana cara pemeriksaan pada sekring?
Penyelesaian
Pemeriksaan sekring dilakukan secara visual untuk mengetahui filament pada sekring putus atau tidak. Apabila ada filoment sekring yang putus atau terbakar, maka sekring perlu digarnti dengan yang baru. Pemeriksaan lainnya adalah pengukuran hubungan pada sekring dengan menggunakan multimeter pada selektor ohm. Apabila jarum bergerak, maka sekring masih dapat digunakan. Selain itu, pemeriksaan sekring dapat dilakukan dengan menggunakan test lamp. Apabila lampu pada test lamp menyala, maka sekring masih berfungsi dengan baik.
Buatlah contoh permasalahan yang sejenis: ......................
Penyelesaiannya: .....................................